IHSG Berpotensi Lanjut Menguat ke 7.800, Saham BRIS, TOWR, dan EMTK Jadi Sorotan

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan tren penguatan menuju level 7.800 pada perdagangan hari ini, Senin (28/7/2025). Sejumlah saham seperti BRIS, TOWR, dan EMTK menjadi rekomendasi analis untuk diperhatikan oleh investor.

Chory Ramdhani, Analis Pasar dari BRI Danareksa Sekuritas, mengungkapkan bahwa IHSG pekan lalu ditutup naik sebesar 0,17% dan mendekati level resistance di angka 7.550. Bila penguatan mampu berlanjut hari ini dan berhasil menembus level tersebut, maka indeks berpeluang menguat lebih lanjut menuju area 7.800.

“Jika level resistance berhasil dilewati, tren kenaikan jangka menengah berpotensi berlanjut ke kisaran 7.800,” jelas Chory dalam riset yang dirilis hari ini.

Ia juga menambahkan bahwa fokus utama pasar pada hari ini akan tertuju pada rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal II/2025, yang dinilai dapat menjadi faktor pendorong pergerakan pasar.

Untuk perdagangan hari ini, Chory merekomendasikan saham BRIS dengan rekomendasi beli. Target harga BRIS berada di kisaran Rp3.000 hingga Rp3.100, sementara batas stop loss ditetapkan di bawah Rp2.800. Menurutnya, saham BRIS menunjukkan kekuatan karena berhasil menembus resistance sebelumnya disertai dengan lonjakan volume transaksi yang cukup signifikan.

“BRIS menunjukkan sinyal teknikal yang positif dan dengan adanya akumulasi kuat, harga saham ini berpotensi menguat ke kisaran Rp3.000–Rp3.100,” katanya.

Selain BRIS, Chory juga memberikan rekomendasi beli untuk saham TOWR, dengan target harga antara Rp700 hingga Rp735 dan stop loss di bawah Rp630. Ia meyakini, selama TOWR mampu bertahan di atas Rp630, maka peluang penguatan masih terbuka.

Untuk saham EMTK, target harga yang disarankan berada di kisaran Rp635–Rp655, dengan batas stop loss di bawah Rp580. Meskipun EMTK mungkin mengalami koreksi ke level support Rp580–Rp595, tren keseluruhan masih menunjukkan kecenderungan naik.

“Apabila EMTK mampu rebound dari area support tersebut, maka potensi kenaikan ke Rp635–Rp655 tetap terbuka,” tambahnya.

Sementara itu, untuk saham JPFA, Chory merekomendasikan aksi jual. Hal ini disebabkan oleh kegagalan JPFA dalam membentuk pola higher high serta penembusan level support di Rp1.635, yang menunjukkan perubahan tren menjadi melemah. Koreksi diperkirakan akan berlanjut hingga support terdekat di Rp1.560.

Disclaimer: Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Redaksi meninggi.com tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil.