Indonesia Sukses Terbitkan Kangaroo Bond Perdana, Permintaan Investor Melonjak Tajam

Aug 9, 2025 - 19:44
Aug 9, 2025 - 00:19
 0  3
Indonesia Sukses Terbitkan Kangaroo Bond Perdana, Permintaan Investor Melonjak Tajam

Jakarta – Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Kangaroo Bond atau surat utang negara (SUN) dalam denominasi dolar Australia untuk pertama kalinya. Antusiasme pasar sangat tinggi, tercermin dari jumlah penawaran yang masuk hingga 10 kali lebih besar dari target penerbitan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tingginya animo investor, baik dari pasar global maupun domestik Australia, menjadi sinyal kepercayaan kuat terhadap kondisi ekonomi dan pengelolaan fiskal Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam rilis resmi pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Penerbitan Kangaroo Bond dilakukan pada 7 Agustus 2025, terdiri atas dua seri: RIAUD0830 senilai AUD 500 juta (sekitar Rp5,3 triliun) dan RIAUD0835 senilai AUD 300 juta (sekitar Rp3,18 triliun). Permintaan investor mencapai AUD 8 miliar (Rp84,8 triliun), jauh melebihi nilai yang ditawarkan.

Tingginya permintaan ini memungkinkan pemerintah untuk menetapkan yield (imbal hasil) yang lebih kompetitif dibanding harga indikatif awal. Untuk seri RIAUD0830 (tenor 5 tahun), yield akhir ditetapkan pada SQ ASW +90 basis poin, atau sekitar 4,427 persen. Sedangkan untuk RIAUD0835 (tenor 10 tahun), yield berada di level SQ ASW +135 basis poin, atau setara 5,380 persen.

Menurut Sri Mulyani, penerbitan ini menjadi langkah strategis dalam mendiversifikasi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta memperluas akses ke pasar keuangan global, khususnya Australia. Ini juga menjadi penanda kemitraan ekonomi yang semakin erat antara Indonesia dan Australia.

Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, menyambut baik inisiatif ini dan menilai penerbitan obligasi tersebut sebagai wujud nyata dari kemitraan ekonomi kedua negara. Ia menyebut respons pasar yang cepat dan positif sebagai indikasi kepercayaan investor.

Dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan APBN 2025. Adapun obligasi tersebut memperoleh peringkat kredit dari tiga lembaga internasional, yaitu Baa2 dari Moody’s, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch.

Dalam proses transaksi ini, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan ANZ, Standard Chartered Bank, dan UBS sebagai Joint Lead Managers.

Sebelumnya, Sri Mulyani telah mengungkapkan rencana penerbitan Kangaroo Bond dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 28 Juli 2025. Ia menjelaskan bahwa penerbitan dilakukan secara hati-hati berdasarkan masukan dari pertemuan dengan investor di Australia serta evaluasi kondisi pasar global.

Penerbitan Kangaroo Bond ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral dengan Menkeu Australia di sela forum G20 di Afrika Selatan, dan akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi pembiayaan SBN Indonesia.

Di sisi lain, rencana penerbitan Dim Sum Bond (obligasi dalam yuan Tiongkok) juga tengah dipertimbangkan, dengan keputusan akhir direncanakan pada semester II 2025. Penerbitan tersebut akan mempertimbangkan situasi penerimaan dan pengeluaran negara hingga akhir tahun fiskal.

What's Your Reaction?

Like Like 1
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0