Menteri Rosan kepada CPNS BKPM: Jadilah ASN Solutif dan Adaptif

Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dan hasil nyata (outcome) dari kebijakan publik bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal ini disampaikannya saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II dan III Tahun 2025 di lingkungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Selasa (5/8/2025).

Rosan menyampaikan bahwa selain pentingnya proses yang baik, hasil akhir dari kebijakan juga harus memberikan manfaat luas kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Ia mendorong para CPNS untuk menjadi ASN yang cepat, tepat, dan mampu memberikan solusi dalam menghadapi tantangan zaman.

“Proses penting, tapi outcome lebih penting. Kita harus jadi solusi, bekerja cepat, tepat, dan adaptif,” ujar Rosan.

Adaptif terhadap Teknologi dan Tantangan Masa Depan

Menteri Rosan juga mengingatkan pentingnya literasi, pembelajaran berkelanjutan, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi digital sebagai bekal utama di era transformasi. Ia menyebut tantangan ke depan, khususnya dalam hal pencapaian target investasi, akan semakin kompleks.

“Tanggung jawab semakin besar, jadi kalian harus siap. Pelatihan ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan,” lanjutnya.

LAN: CPNS Harus Lakukan Transformasi Diri

Tri Widodo Wahyu Utomo, Deputi Pengembangan Kapasitas ASN dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), memberikan apresiasi atas keseriusan BKPM dalam menyelenggarakan pelatihan tersebut. Ia mengajak para peserta untuk memanfaatkan Latsar sebagai momentum membentuk diri menjadi ASN yang tangguh dan kompetitif.

Tri menyampaikan perumpamaan tokoh pewayangan Jabang Tetuka, sebagai simbol potensi besar yang harus diolah dan diasah agar dapat berkembang menjadi kekuatan sesungguhnya.

“Adik-adik memiliki potensi seperti Tetuka, tapi potensi itu harus diasah agar mampu menjawab tantangan birokrasi modern,” ujarnya.