Strategi Menperin Lindungi Industri Tekstil dari Tekanan Global & Pacu Daya Saing
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sejumlah langkah strategis untuk melindungi dan memperkuat ketahanan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia di tengah tantangan global. Berbagai kebijakan dan program disiapkan agar sektor ini tidak "babak belur" dan justru bisa bertransformasi menjadi lebih modern dan kompetitif.
"Pemerintah terus memberikan dukungan agar industri ini dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, modern, dan berdaya saing global," tegas Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2025).
Strategi Komprehensif Tingkatkan Daya Saing
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenperin telah menyusun sejumlah program utama:
1. Pemberian Insentif: Pemerintah akan memberikan dukungan baik secara fiskal maupun non-fiskal untuk meringankan beban industri dan mendorong investasi.
2. Peningkatan SDM Kompeten: Melalui penguatan pendidikan vokasi dan program link and match, ketersediaan tenaga kerja terampil akan ditingkatkan agar sesuai dengan kebutuhan industri.
3. Modernisasi Peralatan: Percepatan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi digalakkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
4. Jaminan Ketersediaan Bahan Baku: Agus menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan pasokan bahan baku yang stabil, sesuai dengan amanat Undang-Undang Perindustrian.
Ketahanan Industri TPT di Tengah Tantangan
Meski menghadapi tekanan ekonomi global, data menunjukkan industri TPT domestik masih menunjukkan ketahanan yang baik. Beberapa indikator kinerja utama hingga Triwulan III-2025 antara lain:
* Pertumbuhan Industri: Tumbuh positif sebesar 0,93%.
* Kinerja Ekspor: Mencapai nilai US$ 8,07 miliar dengan surplus perdagangan US$ 2,5 miliar.
* Nilai Investasi: Menunjukkan tren pemulihan, dari sempat menurun di 2023 menjadi Rp 21,44 triliun pada 2024. Hingga September 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp 13,85 triliun.
* **Penyerapan Tenaga Kerja:** Tetap menjadi tulang punggung dengan menyerap 3,76 juta pekerja, atau setara dengan 19,18% dari total tenaga kerja manufaktur nasional.
"Fakta ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tekanan eksternal, industri TPT masih memiliki daya tahan dan potensi besar untuk terus tumbuh," tambah Agus.
Baca Juga: https://meninggi.com/1512-perusahaan-beroperasi-di-kawasan-berikat-investasi-tembus-rp221-triliun
Ekspansi Pabrik Sebagai Bukti Kepercayaan Investor
Komitmen pemerintah direspon positif oleh pelaku usaha. Buktinya, PT Citra Terus Makmur baru-baru ini meresmikan perluasan pabriknya di Sumedang dengan nilai investasi mencapai Rp 500 miliar.
Agus menyambut baik langkah ekspansi strategis ini. Menurutnya, perluasan ini tidak hanya menambah kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional. Langkah ini juga dinilai akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok tekstil global.
Investasi ini menjadi sinyal kuat bahwa investor masih percaya pada prospek pertumbuhan industri TPT Indonesia. Pemerintah berharap langkah positif ini dapat diikuti oleh pelaku industri lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi perekonomian nasional.
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0